Dr. Dwi Noviatul Zahra, M.Pd. mempromosikan Kontestasi Kepemimpinan Ulama Perempuan Dalam Pendidikan Agama Islam Pesantren di Lampung”
Dr. Dwi Noviatul Zahra, M.Pd. mempromosikan Kontestasi Kepemimpinan Ulama Perempuan Dalam Pendidikan Agama Islam Pesantren di L
Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali melahirkan Doktor PAI yangke-26. Gelar Doktor ini diraih olehDwi Noviatul Zahra, M.Pd., NIM. 19304016011dengan judul Disertasi: “Kontestasi Kepemimpinan Ulama Perempuan Dalam Pendidikan Agama Islam Pesantren Di Lampung”. Ujian Promosi Doktor dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Mei 2025.
Ujian Promosi Doktoratau Ujian Terbuka ini dilaksanakan di Aula Pertemuan Lantai 3 Gedung PPG FITK UIN Sunan Kalijaga, Sambilegi, Maguwoharjo, Sleman, DIY. Dalam ujian ini, yang bertindak sebagai Ketua Sidang adalah Prof. Dr. Sigit Purnama, M.Pd. (Dekan FITK) dan sekretaris sidang oleh Prof.Dr. Sukiman, M.Pd. (Kaprodi Doktor PAI). Kedua promotor adalahProf. Dr. Maragustam, M.A. dan Prof. Dr. Marhumah, M.Pd. (Guru Besar FITK). Para penguji adalahProf. Dr. Siti Syamsiyatun, M.A., Ph.D, Dr. Zainal Arifin, M.S.I., Dr. Sabarudin, M.Si, dan Dr. Rohmatun Lukluk Isnaini, M.Pd.I. (Guru Besar dan Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Disertasi yang berhasil dipertahankan ini bertujuanuntuk (1)1) bagaimana potret kepemimpinan ulama perempuan pada lembaga pendidikan pesantren di Lampung; 2) bagaimana kontestasi yang terjadi di dalamnya, mengapa terjadi kontestasi; 3) bagaimana konstruksinya, dan; 4) bagaimana otoritas berperan di dalamnya, yang semua ini berhubungan dengan respons terhadap produk baru di dunia pendidikan meliputi aspek sistem, manajemen, dan model pendidikan yang mengarah pada modernisasi pendidikan.Penelitian inimenggunakan beberapa teori:grand theory of planned behavior, kontestasi, kepemimpinan, ulama perempuan, dan otoritas. Beberapa teori ini digunakan untuk melihat kontestasi yang terjadi di antara para ulama perempuan di pendidikan pesantren di lampung, termasuk untuk mengkaji sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku ulama perempuan dalam konteks kontestasi di bidang pendidikan pesantren di Lampung. Penelitian disertasi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil observasi lapangan dan wawancara dengan subjek penelitian yang terdiri dari beragam sumber seperti para tokoh ulama perempuan, pengasuh pesantren, guru sekolah, santri, ustaz dan ustazah, alumni santri, serta warga setempat yang berada dalam cakupan lembaga pesantren di Lampung. Data yang terkumpul diolah dengan cara kondensasi data untuk kemudian dianalisis secara terus-menerus, sehingga menemukan pola umum dari hasil yang diperoleh di lapangan. Setelah itu, pada tahap interpretasi, penulis berupaya memaknai semua temuan lapangan secara terstruktur, mulai dari sejarah, siklus kehidupan, hingga pengalaman para subjek.
Hasil penelitian mengungkapkan tiga temuan utama:1) Potret ulamaperempuan di pesantren Lampung tercermin dalam karakterkepemimpinan yang mandiri. Mereka mendirikan dan memimpinpesantren yang mendukung perkembangan santri perempuan. 2)Kontestasi pendidikan tidak berlangsung dalam persainganlangsung, melainkan melalui penguatan program unggulan,kurikulum, infrastruktur, unit bisnis, pengelolaan SDM, sertajaringan sosial. Dorongan utama kontestasi ini adalah keinginanmemperluas akses pendidikan dan kesetaraan gender. 3) Konstruksikepemimpinan ulama perempuan terbentuk dari konteks sosial-budaya yang mendukung. Tradisi pesantren yang dahulumembatasi peran perempuan kini mulai bergeser, seiring denganketerbukaan masyarakat terhadap kepemimpinan perempuan. 4)Otoritas kepemimpinan mereka mencerminkan sintesis antaraotoritas tradisional (sebagai putri kiai), otoritas legal (Lembagaberbadan hukum), dan otoritas karismatik (kapasitas keilmuan dankepemimpinan). Temuan ini menunjukkan bahwa kepemimpinan ulama perempuan dalam pesantren dapat dibaca sebagai bentuktransformasi epistemologis dalam tradisi keilmuan Islam. Otoritasmereka tidak hanya berbasis pada warisan tradisional, tetapi jugamencerminkan pembentukan otoritas baru yang inklusif danberorientasi pada keadilan gender, yang penting untuk memperluaspemahaman kita tentang dinamika kepemimpinan dalampendidikan Islam kontemporer.
Kata Kunci:Kontestasi, Ulama Perempuan, Pendidikan, dan Pesantren