Ridho promosikan Pola dan Strategi Pengembangan Keberagamaan Siswa Madrasah Perkotaan dan Pedesaan

Yogyakarta, 24 Juli 2025— Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menorehkan capaian akademik dengan lahirnya doktor ke-31. Gelar Doktor ini berhasil diraih oleh M. Ridho Hidayat, M.Pd., NIM 18304016005, melalui disertasi berjudul"Pola dan Strategi Pengembangan Keberagamaan Siswa Madrasah Perkotaan dan Pedesaan (Studi Kasus di MTs Muallimin Bangkinang dan MTsN 8 Kampar Provinsi Riau)."

Ujian terbuka atau promosi doktor diselenggarakan pada Kamis, 24 Juli 2025 pukul 09.00–11.00 WIB bertempat di Aula Pertemuan Lantai 3 Gedung PPG FITK UIN Sunan Kalijaga. Sidang dipimpin oleh Prof. Dr. Ibrahim, M.Pd. (Wakil Dekan Bidang II FITK) selaku Ketua Sidang, dengan Dr. Winarti, M.Pd.Si. (Wakil Dekan Bidang III) sebagai Sekretaris. Promotor dalam ujian ini adalah Prof. Dr. Sukiman, M.Pd. dan Dr. Muqowim, M.Ag., dengan tim penguji yang terdiri atas Dr. Zainal Arifin, M.S.I., Dr. Karwadi, M.Ag., Dr. Nur Hidayat, M.Ag., dan Dr. M. Agung Rokhimawan, M.Pd.

Dalam disertasinya, Ridho Hidayat mengkaji secara mendalam bagaimana pola keberagamaan siswa madrasah berkembang dalam dua konteks geografis yang berbeda—perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini tidak hanya mengungkap perbedaan dan kesamaan antara siswa MTs Muallimin Bangkinang dan MTsN 8 Kampar, tetapi juga merumuskan strategi kontekstual yang efektif dalam pengembangan sikap keberagamaan.

Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologis, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Informan kunci terdiri dari kepala madrasah, wakil kepala bidang kurikulum, guru PAI, siswa, dan orang tua. Validitas data dijamin melalui triangulasi sumber dan teknik, sementara analisis dilakukan secara interaktif melalui proses kondensasi data, penyajian, dan verifikasi kesimpulan.

Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan utama:

  1. Perbedaan Pola Keberagamaan: Lima dimensi keberagamaan—ideologis, ritual, intelektual, spiritual, dan konsekuensial—menunjukkan variasi antara siswa perkotaan dan pedesaan. Siswa di kota cenderung memiliki pola keberagamaan yang terstruktur melalui program formal, sementara siswa di desa lebih bergantung pada nilai tradisional dan lingkungan sosial-kultural.
  2. Proses Internalisasi Nilai Agama: Terdiri dari tiga tahap utama: transformasi, transaksi, dan transinternalisasi.
  3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi: Dukungan guru, lingkungan religius madrasah, dan keterlibatan keluarga menjadi faktor pendukung, sementara tantangan datang dari lemahnya habituasi keagamaan di rumah, pengaruh media digital, dan keterbatasan pendampingan intensif.
  4. Strategi Pengembangan: MTs Muallimin Bangkinang mengintegrasikan nilai spiritual ke dalam kurikulum dan evaluasi, sedangkan MTsN 8 Kampar menekankan kolaborasi antara madrasah, keluarga, dan komunitas lokal.

Disertasi ini merekomendasikan pentingnya penguatan kolaborasi antarelemen pendidikan dalam membentuk karakter keberagamaan siswa secara menyeluruh, adaptif, dan kontekstual terhadap dinamika sosial-budaya setempat.

Dengan diraihnya gelar ini, M. Ridho Hidayat menambah deretan ilmuwan bidang Pendidikan Agama Islam yang lahir dari rahim akademik FITK UIN Sunan Kalijaga, sekaligus memperkaya khasanah keilmuan dalam pengembangan pendidikan madrasah di Indonesia.