Pada Rabu, 23 Oktober 2024, sebuah webinar yang mengangkat tema “Transformasi Pendidikan Agama Islam Menyongsong Indonesia Emas” diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting. Acara ini menarik perhatian 272 peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, praktisi pendidikan, dan mahasiswa. Hairiyah, M.S.I., bertugas sebagai moderator yang memandu jalannya diskusi. Webinar nasional ini diselenggarakan oleh Progran Studi Doktor PAI FITK UIN Sunan Kalijaga bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Program Doktor (APDOK) PAI Indonesia.

Acara dimulai dengan sambutan dari Keynote Speaker, Prof. Dr. Sukiman, S.Ag., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Doktor PAI FIT UIN Sunan Klijaga. Dalam sambutan dan paparannya, beliau menekankan pentingnya visi Indonesia Emas 2045. Menurut Prof. Sukiman, pada tahun yang bersejarah itu—tepat 100 tahun setelah kemerdekaan—Indonesia diharapkan menjadi negara maju dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Ia menggarisbawahi bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) perlu bertransformasi untuk berkontribusi dalam mencapai visi tersebut.

Setelah sambutan pembuka, webinar dilanjutkan dengan sesi pemaparan oleh empat narasumber yang ahli di bidang PAI. Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag. membuka sesi dengan topik "Transformasi PAI Menyongsong Indonesia Emas." Ia menjelaskan bahwa PAI harus menjadi pilar utama dalam membentuk jati diri bangsa, dengan mengarahkan PAI untuk mendukung nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, serta tujuan kemerdekaan Indonesia.

Selanjutnya, Dr. Sapiudin Shidiq, M. Ag. (Kaprodi Doktor PAI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) mempresentasikan topik "Bertransformasi Menggapai Indonesia Emas Melalui PAI yang Berkualitas." Ia membahas tantangan dan peluang yang dihadapi PAI dalam konteks global dan internal, serta pentingnya terobosan dalam pendidikan untuk mengoptimalkan kekuatan PAI.

Sesi berikutnya diisi oleh Suwardi, M. Pd. yang membahas "Pendidikan Akhlak dalam Dimensi Spiritual Tujuan PAI." Dalam pemaparannya, ia menjelaskan tentang akhlak yang mencakup iman, taqwa, dan akhlak mulia sebagai fondasi dalam PAI yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Lutfiah Firdaus, M. Pd. kemudian menyampaikan topik "Inovasi Pendidikan Agama Islam Menyiapkan Generasi Emas yang Multitalenta." Ia menekankan pentingnya inovasi dalam PAI untuk membentuk generasi emas yang memiliki beragam talenta dan karakter yang kuat.

Sesi tanya jawab berlangsung dengan antusias, memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung dengan para narasumber. Diskusi ini semakin menghangat dan melibatkan seluruh peserta dalam pembahasan.

Acara ditutup dengan kesimpulan bahwa transformasi PAI sangat penting untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. PAI tidak hanya berfungsi dalam pendidikan formal, tetapi juga dalam membangun karakter dan spiritualitas bangsa dalam menghadapi tantangan global di masa mendatang. Kegiatan ini juga sebagai bentuk kerjasama dengan pengelola Prodi Doktor PAI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,