Dr. Unik Hanifah Salsabila mempromosikan Model struktural TECH-DI untuk mengintegrasikan literasi digital dalam kurikulum PAI di PTKI

Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali melahirkan Doktor PAI yang ke-25. Gelar Doktor ini diraih oleh Unik Hanifah Salsabila (NIM.21304011012)dengan judul Disertasi: “Determinan Literasi DigitalPada Mahasiswa Pendidikan Agama IslamDi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Ujian Promosi Doktor dilaksanakan pada hari Selasa, 29 April 2025.

Ujian Promosi Doktor atau Ujian Terbuka ini dilaksanakan di Aula Pertemuan Lantai 3 Gedung PPG FITK UIN Sunan Kalijaga, Sambilegi, Maguwoharjo, Sleman, DIY. Dalam ujian ini, yang bertindak sebagai Ketua Sidang adalahProf. Dr Sukiman, S.Ag., M.Pd. (Kaprodi Doktor PAI) dan sekretaris sidang olehDr. Andi Prastowo, M.Pd.I. (Wakil Dekan I FITK). Kedua promotor adalahDr. Murtono, M.SidanProf. Dr. Maragustam, M.A. (Dosen dan Guru Besar FITK). Para penguji adalahDr Labibah, MLIS,Prof Dr Sigit Purnama, M.Pd,Dr. Ir. Sumarsono, S.T., M.Kom, dan Dr. Agus Mulyanto, S.Si., M.Kom (Dosen dan Guru Besar UIN Sunan Kalijaga).

Disertasi yang berhasil dipertahankan ini bertujuanuntuk (1)menganalisis peran religiositas, keingintahuan, dan integrasi teknologi terhadap literasi digital; (2) mengevaluasi fungsi mediasi efikasi diri dan heutagogi dalam hubungan determinan tersebut dengan literasi digital; dan (3) mengembangkan model struktural yang dapat meningkatkan literasi digital mahasiswa PAI.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis eksploratoris dengan populasi berupa mahasiswa dari lima perguruan tinggi terbaik di DIY berdasarkan peringkat uniRankTMper-Juli 2023, meliputi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas 'Aisyiyah. Dari total 455 responden yang disurvei, diperoleh 441 data valid (96,92%) yang selanjutnya dianalisis menggunakan SEM-PLS jenis second order dan uji multigrup. Instrumen penelitian divalidasi melalui model Rasch dengan reliabilitas tinggi (0.88–0.96) dan Person Separation Index (2.84–4.78)

Hasil penelitian mengungkapkan tiga temuan utama: (1) Keingintahuan terbukti sebagai determinan langsung paling signifikan terhadap literasi digital (β=0.124, p=0.012), sedangkan religiositas dan integrasi teknologi hanya dapat berkontribusi melalui efek mediasi, dengan total pengaruh paling besar diperoleh dari integrasi teknologi (0.369); (2) Heutagogi dan efikasi diri berperan penting sebagai mediator, dengan jalur utama; integrasi teknologi → heutagogi → literasi digital (β= 0.314, P<0.001); (3) Model struktural menunjukkan kemampuan prediktif di level moderat (R2= 0.553, Q2= 0.425) dengan validitas memadai (SRMR= 0.051; NFI=0.879). Hasil analisis multigrup mengonfirmasi adanya perbedaan signifikan berdasarkan tingkat semester, dengan model yang lebih prediktif untuk mahasiswa semester akhir (R²= 71.2%) dibandingkan semester awal (R²= 51.0%). Pengaruh keingintahuan terhadap literasi digital lebih tinggi pada mahasiswa semester akhir (β=0.342) dibanding pada mahasiswa semester awal (β=0.118), dan pengaruh integrasi teknologi terhadap efikasi diri berubah dari positif pada mahasisswa semester awal (β=0.232) menjadi negatif pada mahasiswa semester akhir (β=0.237). Perbedaan ini juga teridentifikasi pada kelompok gender, dengan efikasi diri yang memiliki efek mediasi lebih kuat pada perempuan (β=0.298, p<0.05). Model struktural sebagai kebaruan disertasi ini memberikan landasan empiris untuk strategi peningkatan literasi digital melalui penguatan determinan kunci, yang efektivitasnya diperkuat melalui peran mediasi heutagogi dan efikasi diri. Model struktural TECH-DI, sebagai temuan disertasi ini, menawarkan kerangka kerja praktis untuk mengintegrasikan literasi digital dalam kurikulum PAI di perguruan tinggi keagamaan Islam.

Kesimpulan penelitian ini adalah;pertama, aspek teoretis, temuan disertasi ini memperkaya model determinan peningkatan literasi digital di pendidikan tinggi Islam dengan membuktikan peran sentral keingintahuan dan jalur mediasi dari konstruk heutagogi.Kedua, aspek praktis, temuan disertasi ini dapat membantu pengelola program studi PAI untuk; (a) mendesain kurikulum yang mengintegrasikan pengembangan keingintahuan dan kemampuan belajar mandiri, (b) memperkuat integrasi teknologi pada pembelajaran dengan mempertimbangkan aspek religiositas, serta (c) memberikan perhatian khusus pada mahasiswa semester awal dan mahasiswa laki-laki yang memerlukan dukungan intensif terhadap kompetensi literasi digital.Ketiga,konteks kebijakan, hasil penelitian disertasi ini memberikan dukungan empirik bagi stakeholder untuk mulai mengembangkan program peningkatan literasi digital yang komprehensif, dengan menimbang faktor determinan dan karakteristik demografis mahasiswa.

Kata Kunci: efikasi diri, heutagogi, integrasi teknologi, keingintahuan, literasi digital, religiositas, teknologi pendidikan Islam.